Minggu, 26 Mei 2013

Pintu

Pintu..
jika pintunya tidak dibuka, maka kau tidak tahu apa yang terjadi diluar.
jika pintunya terus tertutup, mungkin malah akan lebih aman.

Pintu..
pilihannya ada ditangan masing-masing si pemilik pintu.
jangan salahkan apa yang terlewat ketika pintu tertutup,
atau apa yang ternyata palsu ketika dipersilakan masuk.


akan tiba masa dimana kita sadar,
bahwa benar, sesuatu yang terjadi itu selalu punya makna.

selalu..

tidak pernah ada yang kosong tak berarti..

seperti saat ini, saya mulai menyadari,
saya gak bisa menyalahkan orang yang membuat luka di hati ini,
toh, pada kenyataannya, saya yang membuka pintu untuk orang itu.
saya yang mempersilakan masuk, resikonya ya harus saya tanggung.

beberapa hari yang lalu,
saya tiba-tiba rindu dengan seseorang. mantan saya waktu kuliah
tapi, setiap saya rindu, seketika saya benci.

dia orang yang bisa membuat saya cinta.. (hihihih) anak kuliahan sok tau tentang cinta.
tapi beneran, dia paling bisa bikin hati saya pontang-panting -saat itu-

emang norak sih.. namanya juga anak kuliah..
sampai akhirnya, jiwa labil saya yang minta putus dari dia, untuk suatu alasan

dan jiwa labil saya juga yang minta dia kembali, tapi saat itu, dia ternyata sudah ada yang punya.

waktu itu sih saya sedih, ditambah lagi stress bikin skripsi (kasian, skripsi selalu jadi kambing hitam)

hingga akhirnya beberapa tahun berlalu dan kami kembali dekat (setidaknya saya yang merasa sih, saya emang sering Ge-er anaknya.. hehehe).
dan suatu saat, saya mengalami kecelakaan beruntun di jalan tol cilandak (masuk TMC Polda metro jaya lho).

mobil ringsek, ada beberapa memar di perut, kaki dan tangan. soalnya posisi mobil saya di urutan ke-3 (atau 4, lupa) dari 8 mobil yang tabrakan.

teman-teman, sahabat, saudara bbm, sms, mention di twitter, menanyakan kabar.
kecuali dia..

siang di pos polisi, sore di kantor asuransi, malam dirumah, besok hari, besoknya lagi, minggu depan, minggu depannya lagi, tetap gak ada sms, bbm, telp dari dia (asli, sekarang ini saya ngetik masih gemeteran kalo inget perasaan saya waktu itu).

sedihnya itu saat menyadari bahwa, orang yang saya harapkan, ternyata orang yang paling bisa membuat saya merasa 'sendiri'.

tapi yaa saya gak marah, kan kalo dipikir lagi, emang saya yang mengharapkan.
dia nya, mungkin memang gak tau, mungkin memang gak mau tau.

beberapa lama setelah itu, memang sih kita ketemu, ngobrol, dan hampir benar-benar hampir membuat saya mempercayakan perasaaan saya lagi sama dia.

tapi, untung saya gak lupaan orangnya,
inget kembali kejadian waktu saya kecelakaan itu, trus akhirnya saya memutuskan untuk menutup pintu untuk dia.

mungkin selamanya,
tergantung Tuhan juga sih sebenernya. tapi kalo boleh berdoa untuk meminta,
saya meminta agar lupa saja.

setelah menutup pintu untuknya, saya membuka pintu untuk beberapa laki-laki lainnya.
tapi ternyata cuma tamu, bahkan ada yang salah alamat, harusnya ke sahabat saya,

eh butuh nyasar dulu biar mereka saling tau,
tapi sekarang sih semoga mereka gak saling nyasar lagi ya (hihihihih...)

kalo saya bilang saya gak sedih, namanya saya munafik..
saya sedih, tapi rasa bahagia dan lega-nya lebih besar lagi..

saya gak mau marah, gak mau nge-judge seseorang jahat, tega atau apapun namanya,
saya mau berbahagia, dan kunci bahagia itu, salah satunya adalah menerima apa yang sudah menjadi jalannya..
yang penting, sebelumnya saya sudah berusaha dan mencoba.

siang ini juga, sebelum saya kembali bekerja,
dan rencananya ada meeting dengan transporter,

saya merasa (tumben ini si hati lho yang bilang, bukan si otak),
untuk saat ini, saya tutup pintu hati saya dulu saja.

biar dia puas sendiri dulu, biar dia bisa mencintai dirinya dulu, baru bisa berbagi dengan orang lain.

Medan, 27 Mei 2013



Kamis, 02 Mei 2013

apple pie.. you are my apple pie.. still my apple pie.. will always be my apple pie..

apple pie.. you are my apple pie.. still my apple pie.. will always be my apple pie..

dengan siapapun aku bercerita, dengan siapapun aku tersenyum manja,
ketika kau ada, seketika aku pun amnesia..

apple pie.. you are my apple pie.. still my apple pie.. will always be my apple pie..

banyak yang berkata ini salah, banyak yang bilang ini tidak boleh,
bukannya aku tak berdaya melupakan, aku hanya tidak mau..

apple pie.. you are my apple pie.. still my apple pie.. will always be my apple pie..

dengan siapa pun kau berbagi cerita ketika pulang ke keluarga kecilmu,
dengan siapapun kau menghabiskan minggu pagi cerahmu di tepi pantai,

apple pie.. you are my apple pie.. still my apple pie.. will always be my apple pie..

aku hanya kagum, kata mereka..
namun, ku rasa aku jatuh cinta..

apple pie.. you are my apple pie.. still my apple pie.. will always be my apple pie..

dunia memandang sinis, kritik dan komentar sangatlah miris..
tapi aku tidak menangis, aku hanya sedang jatuh cinta..

apple pie.. you are my apple pie.. still my apple pie.. will always be my apple pie..

mungkin benar-benar cinta, sejak 3 tahun yang lalu,
berarti ini memasuki tahun ke-4 nya..

apple pie.. you are my apple pie.. still my apple pie.. will always be my apple pie..

banyak yang meramalkan aku akan menderita jika terus seperti ini..
biarlah yang belum terjadi tak usah dipikirkan, saat ini aku bahagia..

apple pie.. you are my apple pie.. still my apple pie.. will always be my apple pie..

bahagia itu,
ketika bertemu di sudut sebuah toko buku, dan kau bertanya padaku tentang buku apa yang bagus untuk putri kecil kesayanganmu..

apple pie.. you are my apple pie.. still my apple pie.. will always be my apple pie..

bahagia itu,
kita ternyata sama-sama memesan grilled salmon untuk makan siang saat meeting kemarin.

apple pie.. you are my apple pie.. still my apple pie.. will always be my apple pie..

ooo.. Apple pie, sampai bertemu 2 bulan lagi,
kurasa akan tetap sama seperti ini,
menunggu 2 bulan lagi, untuk bahagia selama 2 hari, dan kembali berjabat tangan dihari terakhir..

apple pie.. you are my apple pie.. still my apple pie.. will always be my apple pie..

everytime we say goodbye.. I die a little..

akan selalu kutunggu 2 bulan lagi, 2 bulan besoknya, 2 bulan setelahnya lagi..
untuk 2 hari yang indah, dan 2 bulan dengan setengah hati yang patah menunggu 2 bulan berikutnya.

apple pie.. you are my apple pie.. still my apple pie.. will always be my apple pie..


Rabu, 05 Desember 2012

Rasanya Seperti...

Rasanya seperti,
terjebak dalam kemacetan di perjalanan menuju bandara
lalu kau memutuskan untuk berlari,
namun, kau tetap tertinggal pesawatmu.

Rasanya seperti,
merawat mawar gunung yang kau beli karena indah bunganya,
kemudian tidak pernah lagi berbunga, walau kau sirami, kau berikan pupuk terbaik, kau siangi,
karena memang tempatnya bukan di halaman rumahmu,
bukan dipangkuanmu.

Rasanya seperti,
cokelat valentine yang kau masak sendiri,
kau berikan kepada seseorang, yang kemudian membagikannya kepada teman-temannya,
teman-temanmu dan kamu sendiri, diiringi kalimat "inilah cokelat persahabatan kita semua"
dan kau hanya tertawa mengiyakan.

Rasanya seperti,
menunggu hujan meteor yang akan terlihat jam 02.00 dinihari nanti,
namun pada jam 01.59 hujan turun dengan sangat derasnya,
namun kau tetap menunggu dibalkon kamarmu,
menatap langit, mencari secercah cahaya pertanda tibanya sang meteor.

Rasanya seperti,
pesan singkat lewat media eletronik yang kau berikan dipenghujung tahun ini..
kubayangkan berbagai macam huruf-huruf seragam yang menyampaikan segala argumenmu itu,
membentuk seulas senyum dinginmu dan berkata :

Lupakanlah, rasa saya tidak pernah ada.

Sabtu, 10 Maret 2012

Peaceful Book Eat Green Live Well

Beberapa waktu belakangan ini, ada yang berubah pada keranjang belanjaan saya ketika saya berbelanja bulanan di supermarket.
Tidak lagi berisi nugget, segala jenis daging, keju, susu tapi tergantikan oleh buah-buahan, sayur mayur, susu kedelai, minyak zaitun dan minya canola.
Diet?
ya, saya diet.
memangnya anda tidak diet? arti diet itu sendiri kan 'makan'.. jadi ketika ada seseorang yang berkata 'saya tidak diet' itu memiliki arti 'saya tidak makan'..
apakah saya mengurangi porsi makan? tidak sama sekali, saya hanya merubah pola makan, apa yang saya makan dan berpengaruh pada bagaimana pengolahan bahan makanan yang akan saya makan tersebut.

Sebagai seseorang dengan tubuh yang cenderung gemuk, dari dulu sejak SMA, saya berusaha untuk menurunkan berat badan dengan cara mengurangi porsi makan. Dalam seminggu pertama, ya bisa turun berat badannya, tapi, minggu kedua, keinginan untuk makan malah semakin besar, sampai akhirnya bablas lagi, dan yang lebih parahnya, pelampiasannya ke junk food semua..
bisa dibayangkan jadinya, turunnya gak seberapa, naikknya bisa sampe 2x lipatnnya angka turun berat badannya.

Frustasi? pasti..apalagi saat itu kan saya masih remaja dengan segala macam problematika cinta (apaa deh bahasanya). Jujur saja, semakin sering dan lantang saya berkata 'ah, biar gendut yang penting bahagia' sebenarnya saya semakin merasa tidak nyaman dengan tubuh saya sendiri.
Rasanya gak mau ngaca gitu loh, apalagi ditambah jerawat-jerawat yang bertebaran dan dihadapkan oleh kenyataan bahwa banyak sekali teman-teman wanita saya yang sangat cantik-cantik, kece-kece, oke-oke. rasanya saat itu seperti 'teenage dirt bag', segala sesuatu yang dihindari oleh remaja perempuan kebanyakan, ehh malah ada semua di diri saya.

Butuh bertahun-tahun dan berbagai macam cara hingga saya bisa menerima diri saya sendiri, dan merasa bahwa saya pun cantik, dan yang terpenting sehat,bahagia dan damai.
Jaman kuliah hingga tahun-tahun pertama bekerja pun, saya masih dihantui oleh perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran negatif akibat perasaan insecure terhadap diri saya sendiri. Tak jarang, saya pun sampai berburuk sangka kepada Sang Pencipta.

Hingga suatu saat saya ketika saya ke Gramedia untuk beli komik kesukaan, saya menemukan buku dari Gede Prama yang memiliki judul 'Setenang Pepohonan, Selembut Rerumputan-Menyembuhkan, Mendamaikan diri dari dalam'. Tidak ada rencana sebelumnya untuk -jangankan membeli- mencari buku dengan tema dan nuansa seperti itu. Tapi entah mengapa, buku itu yang seperti 'menemukan' saya.

Sedikit mengenai buku tersebut, tidak ada hubungannya sama sekali dengan pola makan, diet, berat badan, jerawat ataupun masalah-masalah fisik yang selalu saya ributkan, tapi disini, jiwa dan hati saya yang di'tenang'kan, disembuhkan. Dan benar, ketenangan jiwa itu awal dari segala hal yang akan kita lakukan dan kemana diri kita sendiri membawa kondisi dan situasi yang terjadi.
Banyak sekali quote didalam buku ini yang saya sukai, bahkan hampir semuanya,. beberapa diantaranya adalah :

"Apapun kesehariannya, jadilah penerang melalui pelayanan. Secara bersama-sama kita bisa membuat kesedihan menjadi spa di alam doa. Kesedihan hanyalah pijatan-pijatan kecil yang menyembuhkan kemudian".

"Kesembuhan mulai terbuka pintunya, ketika manusia bisa melepaskan baik yang menyenangkan maupun yang menjengkelkan pada saatnya"

"Meditasi membuat seseorang menjadi lebih anggun karena terlatih menghiasi pikiran dengan kesadaran, kesabaran dan kedamaian"

Saya baca berulang-ulang, sambil coba menjalani sedikit demi sedikit kalimat-kalimat di buku tersebut dengan apa yang saya rasakan, apa yang saya ributkan, apa yang saya keluhkan, apa yang saya buruk sangka-kan kepada Tuhan.
Pada malam itu saya membaca buku tersebut, saya menangis, ada rasa sesal dan sesak didalam tangis saat itu, yang telah buruk sangka kepada Tuhan, serta tidak jarang saya membuat kedua orang tua saya bingung dan sedih dengan semua keluh kesah saya walaupun saya tahu bahwa apa yang mereka lakukan untuk anaknya, sudah mereka lakukan dengan sekuat tenaga dan setulus hati.
Langsung saya melakukan meditasi malam itu, meditasi dalam pemaknaan saya sendiri, mengambil air wudhu dan berdoa pada Sang Khalik.
Ada yang berbeda dengan doa saya malam itu, tidak lagi saya meminta agar jerawat ini sembuh, tidak lagi saya meminta agar saya menjadi langsing, tidak lagi saya meminta agar saya menjadi cantik seperti si ini si itu, semuanya berganti menjadi permintaan tuntunan agar saya menemukan kedamaian dalam setiap langkah yang saya ambil, agar saya mendapatkan teguran langsung jika ada kesalahan dalam langkah yang saya pilih ataupun jalan yang saya tempuh. Saya tidak lagi bertanya 'Kenapa Tuhan' saya tidak lagi meminta agar cobaan dan kesedihan dihapuskan, tetapi meminta agar saya dikuatkan.

Kedamaian malam itu, membuat saya bisa tidur lebih cepat, tidak terjaga hingga pagi menjelang dan memikirkan rasa-rasa negatif yang saya dramatisir sendiri.
Sulit untuk dijelaskan bagaimana buku tersebut bisa merubah pola tidur saya yang biasanya hingga larut malam masih terjaga tanpa melakukan suatu hal yang berarti, menjadi tidur tepat pada waktunya, bangun lebih pagi, sempat melakukan sedikit stretching, lebih mencintai malam yang berganti pagi, lebih mencintai hari senin, lebih mencintai dan merindukan untuk segera bersiap-siap dan berkarya pada hari itu.

Tanpa sadar dan bisa dijelaskan, hal ini juga berimbas kepada konsumsi makanan dan minuman yang saya makan dan minum. Saya lebih menyukai air putih dibandingkan dengan kopi, yang dulu bisa saya minum hingga 4-5 gelas perhari. Didalam air putih yang saya minum, ada rasa yang menenangkan, seperti mengalir membasahi tulang, sendi dan menghapus rasa jengkel, marah , kesal pada saat itu juga.

memperbanyak minum air putih, dan di sisi lain mengurangi konsumsi kopi, membuat sakit kepala sebelah, yang setidaknya bisa datang 1-2 kali dalam seminggu, kini belum pernah datang lagi. Berawal dari hal itu lah, saya mulai browsing mengenai pola makan sehat, berbagai pola makan seperti pola makan menurut golongan darah, pola makan berbagai macam artis saya baca. Hingga akhirnya, saya memiliki keinginan untuk mengubah basis makanan saya yang sebelumnya sangat omnivor,sedikit demi sedikit menjadi herbivora.

Pada awalnya, saya tetap makan daging, jeroan, hanya saja saya imbangi dengan sayur dan buah setiap hari. setelah jalan beberapa minggu, keinginan untuk mengkonsumsi daging mulai berkurang (daging merah : daging sapi, daging kambing). Hingga dalam seminggu terakhir ini saya hanya mengkonsumsi daging ayam dan ikan laut. Kebiasaan makan buah dan sayur pun mulai tidak bisa dihilangkan, jika dalam sehari tidak ada asupan buah/sayur, tubuh saya seperti 'menagih' sayur dan buah tersebut.

Sayur pun sekarang sedang beralih kepada sayuran mentah sebagai pembuka makan, tidak sepenuhnya mentah sih, tapi ada juga yang direbus setengah matang, seperti labu kecil.
Sayur dan buah tersebut mulai saya biasakan untuk dimakan terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi karbohidrat, sederhana saja, sehingga nutrisi sayur-buah tersebut bisa terserap secara sempurna.
Sarapan, Makan siang, Makan malam, pasti sayur dan buah terlebih dahulu, sebelum masuk ke menu utama.

Sedikit sharing mengenai menu makan saya yah :
Sarapan :
>Pisang
>Oat
>Susu Kedelai

Makan Siang :
>Jeruk
>Nasi Merah
>Sayur
>Lauk (Ikan/Ayam, jika digoreng menggunakan canola oil)

Makan Malam :
>Kiwi
>Lauk (Ikan/Ayam, jika digoreng menggunakan canola oil)
>Susu kedelai

Jika ingin cemilan, saya membawa labu siam rebus/salad buah dengan minyak zaitun sebagai dressingnya.

berat badan saya belum turun, karena olahraga saya belum teratur, tetapi tubuh terasa fit dan tidak mudah tertular jika ada rekan kerja yang flu/pilek. Jerawat juga masih banyak, tapi saya lebih tenang dalam menghadapinya selain itu dengan lingkungan kerja yang sekarang lebih banyak dilapangan, saya benar-benar harus menjaga apapun yang saya konsumsi. Memang agak repot karen harus menyiapkan sendiri makanan sendiri dari rumah, tapi jika sudah terbiasa, maka nikmat sekali rasanya.

Ada yang menilai saya berlebihan, ada yang menilai ribet, ada yang menilai 'ih, ngapain mumpung masih muda, nikmatin hidup', saya hanya tersenyum dan berkata, saya hanya mau hidup sehat.
inti dari semua yang saya tulis ini adalah, MINDSET dan DAMAInya HATI. itulah yang saya percayai sekarang, semuanya berawal dari 2 hal tersebut.

Kini, walaupun secara fisik saya tidak banyak berubah dari saya yang tidak langsing dan berjerawat, tetapi saya memiliki jalan untuk hidup sehat, yaitu : tidur teratur, pola makan bergizi, tidak melarikan diri kepada hal2 yang merusak tubuh jika sedang ada masalah. Sekali lagi intinya adalah mindset dan damai hati.

"Kesedihan, Kegembiraan, Kesuksesan, Kegagalan, Pujian, Cacian semuanya akan bernasib seperti pecahan salju yang jatuh di danau. Beberapa saat memang menimbulkan guncangan dipermukaan air, tetapi tak lama kemudian akan menghilang. Inilah kesembuhan"
-Setenang pepohonan, selembut rerumputan : Gede Prama, 2011-

Selamat Malam, selamat beristirahat, temukan damai-mu dalam tiap tetes air mata dan gelak tawa,
Kartika Chandra Dewi


 

 

Sabtu, 12 Februari 2011

Jogja Trip and Jogja Heartcrush







Minggu lalu, tepat nya tanggal 3 Feb - 6 Feb, gue pergi ke Jogja,
mumpung hari Kamis libur, dan Jumatnya kejepit, jadi ambil cuti aja deh pas Jumat,.

Rabu malam, nginep di kosannya salah satu temen kantor gue, namanya Rindang,.
karena kita dapet flightnya pagi, jam 6am.
saking semangatnya, kita tidur udah jam 1pagi, dan bangun jam setengah 4,
alhasil selama diperjalanan taxi ke Soetta agak2 ngantuk gitu, sampe2 topi beannie baru gue ketinggalan di Taxi..
padahal baru beli,.
tapi biar deh, nanti beli lagi aja,. (*biasa, banyak duit..ahahahha)

Day-1

Kamis jam 7am kita udah sampe di Adi Sucipto,
trus dijemput sama Nanay (panggilan Ibu dalam bahasa Filipina) dan Pak Ego,.
selama perjalanan dari Adi Sucipto ke rumah Rindang, gue cuma sibuk foto2,
bahkan gapura "Selamat datang di Yogyakarta" pun gue foto berkali-kali,.

Sampe dirumahnya Rindang (daerah Kota Gede),
langsung deh kenalan sama keluarganya, ada Kakanya Rindang,.suami Kakaknya Rindang,
dan juga,. Mahasiswa dari Filipin yang lagi ngelakuin research-nya di Jogja untuk Master Degree-nya.
nama panggilannya Kuya Ninoy (Kuya = Kakak).

perjalanan pada hari Kamis itu dimulai sore hari sebenernya,.
bareng sama Rindang dan Novel (Temennya Rindang) kita pergi ke Prambanan dianter sama Pak Ego,
jalan-jalan dan foto2 sekitar Prambanan,.

Malemnya, kita (Tanpa Novel) pergi ke Prambanan untuk nonton sendratari Ramayana yang indoor,
karena yang outdoor baru akan dimulai bulan Mei (saat bulan purnama) -> berarti Mei harus balik ke Jogja lagi nih.. *asiiiikkkk,.

Sendratari-nya was really really awesome, gue speechless liatnya,.
bagus banget dan meriah,.
tiketnya juga murah, range-nya antara 50rb-75rb-150rb + 5rb kalo mau ambil foto selama pertunjukan berlangsung.
udah gitu, kalo keluar teater sebentar, bisa ngeliat dari kejauhan candi Prambanan di waktu malam,
cantik dan misterius,.


Balik ke sendratarinya, as we know, cerita Ramayana, menggambarkan perjalanan cinta Rama-Shinta,.
gerak tari dan suara gamelannya harmonis sekali,
begitu pula Hanoman, Subali, Sugriwa serta pasukannya yang lincah-lincah dan mengundang tawa,

pokoknya, harus liat nanti yang outdoor-nya, karena katanya berkali lipat lebih bagus,.
saat Hanoman membakar Negeri Alengka, katanya pake api beneran,.
(*bener scene yang itu gak yaa, yah pokoknya pake api beneran deh).

 Day-2
Jumat tiba,.
as we planned at the night before, Jumat ini agendanya adalah ke Ullen Sentalu, Merapi, Malioboro dan terakhir, ketemuan sama Bude (Andin - temen kantor juga) untuk makan malem di House of Raminten.

>Ullen Sentalu<
another awesome place to visit when you are in Jogja,.
ini adalah Museum Kebudayaan Jawa yang banyak mengangkat cerita tentang ke-Sultan-an Jogja dan Ke-Sunan-an Solo,.
sayang gak boleh foto2 selama di dalam Museum-nya, tapi itu dimaklumi sih, kalo menurut gue, justru disitu daya tariknya,. gak boleh foto-foto, jadi nya orang-orang kan pada penasaran pengen kesana,.

Mulai dari foto2 Sultan Jogja dan Sunan Solo, istri2 mereka, putra-putri mereka, kebudayaannya, surat2 dan puisi2 yang ditulis dalam Bahasa belanda, serta saat istri dan putri kerajaan itu membawakan tari tradisional Jawa di Belanda.

terdapat pula berbagai macam koleksi batik, yang memiliki arti tersendiri ditiap coraknya,.
lalu, setelah melakukan perjalan selana kurang lebih 50menit (dipandu dengan guide), diakhir perjalanan kita di beri minuman yang konon katanya sering diminum oleh para putri kerajaan,
rasanya kayak Wedang Jahe, tapi lebih berempah gitu,. dan pas banget diminum disaat udara di Ullen Sentalu yang agak dingin akibat hujan semalam,.


>Merapi<
Puas muter2 di Ullen Sentalu, kita menuju ke Merapi,.
gue belum pernah ke Merapi sebelumnya, cuma ngeliat dari foto2 di internet aja,
dan keadaannya memang berbeda jauh dari sekarang ini setelah erupsi Merapi,.

Pak Ego, sambil memandu kami, terlihat sedikit berkaca-kaca saat menceritakan keadaan Merapi sebelum terkena erupsi dibadingkan dengan sekarang,.
Merapi, kata Pak Ego, adalah tempat pelariannya saat dia sedang merasa suntuk,.
dan Mbah Maridjan selalu memberikan wejangan dalam guyonannya yang ramah itu,.
untuk naik sampe ke Kinahrejo dan rumah Mbah Maridjan (kalo para pendaki gunung bilangnya sih itu Pos 1, *kalo gak salah), ada jasa ojek, Rp. 20rb bolak-balik,.
Tapi gue memutuskan untuk jalan sampe ke atas,.dan lumayan ngos2an juga,.hhehhehee,.

selesai Tour Ullen Sentalu - Merapi,
kita pulang sebentar sambil ngelewatin kampusnya Rindang dulu,. UGM,.dan makan bakso yang lumayan enak disana,.

sampai ke rumah, istirahat sebentar, mandi, ganti baju dan langsung menuju Malioboro..
sebenernya di Malioboro cuma ke Mirota-nya aja sih,.beli beberapa barang dan batik yang lucu,.
sambil nunggu waktu ketemuan sama Bude di House of Raminten,.

>House of Raminten<
tempatnya unik dan lumayan cozy untuk sekedar nongkrong, makan sambil ngobrol2 sama temen2,.
terdiri dari 3 lantai, dan dilantai 2 duduknya lesehan (kalo dilantai 3nya gue kurang tau).
lantai 2 dan 3 nya itu material ruangnya didominasi oleh kayu, lengkap dengan kerai2 yang bisa diturunin kalo lagi ngumpet dari kejaran orang (hahahhaa), tapi kalo buka, bisa ngeliat ke jalanan yang pada malam itu tidak terlalu ramai karena hujan,.

House of Raminten sendiri buka 24jam, dengan menu makanan yang beragam, tentunya lengkap dengan khas Jogja, yaitu Nasi Kucing,.


Harga makannya pun tergolong murah, kita udah makan sampe perut begah dan nambah2, tapi totalnya kurang dari 150rb,.
Lovelyyyyy,...
House of Raminten jadi tempat terakhir dalam perjalanan di hari Jumat ini,.

Day-3
P for Pantai....!!!
ada 3 pantai yang dikunjungin hari ini, Pantai Baron, Krakal dan Kukup..
di Baron, pantainya sih gak terlalu bagus, dan memang kalo disana lebih dikenal untuk makan aneka seafood segar dan yummy tentunya,.

Nanay-Gue-Rindang-Kuya Ninoy pesen : Lobster, Cumi, Ika Tuna Bakar, Cah Kangkung, itu pun udah bikin kita kekenyangan,.hehehe,.
Perut Kenyaaaang...
saatnya mainnnn air,.
untuk ngeliat pantai yang lebih bagus, kita pergi ke Krakal dan Kukup yang tempatnya sekitar 15 menit dari Baron (naik mobil tapi yaaa)
Breathtaking...!!!
dan, bukan gue namanya kalo gak ada heartcrush kemana pun gue pergi,.
hihihihihiihiihi,.
dibahas disini gak ya?
jangan deh, malu,.
ngebahas perjalanan Jogja aja yaa, gak usah ngebahas perjalanan cinta,.
*tsahhhh,.

Oke, puas main dipantai,.yang ombak nya lagi pasang saat itu,.
kita pulang menuju ke Kota Gede,
tapi ditengah perjalanan, tercetuslah ide untuk istirahat dan ngopi sebentar di Bukit Bintang, dimana kita bisa ngeliat city view Jogja, yang pastinya indah dimalam hari, dan berhadapan langsung dengan gagah-nya sang Merapi,.
katanya, waktu erupsi Merapi, keliatan jelas banget dari sini pas lahar Merapi mulai keluar,.
selesai ngopi dan istirahat di Bukit Bintang, kita melanjurkan perjalan pulang, mau mandi karena kulit bau asin kena udara pantai,.
malemnya mau ketemu Bude lagi buat jalan dan makan malem..

>Pecel Solo<
ini rumah makan yang design interiornya, JUARA,...
keren banget, sangat Jawa dan antik,.
semuanya terbuat dari kayu, dan khas dengan wewangian dupa (atau kemenyan yaa) yang sengaja ditaro dibeberapa sudut ruangan,.

disini, gue pesen Sop Buntut yang rasanya seger dan enak banget, dan salah satu minuman yang recommended adalah Es Kelapa Kencur...!!!
gak pernah tau sebelumnya gue, kalo es kelapa dicampur kencur, rasanya bisa seger dan enak banget kayak gini,.

Rumah Makan Pecel Solo ini terdiri dari beberapa ruangan, salah satu yang unik adalah di main entrance, kita disambut sama semacam tempat makan prasmanan dimana kita bisa milih sendiri atau di-ramesin sama Mbak nya,.

Kenyangggg....tapi gak ngantuk,.karena kita bertiga sadar dan tiba-tiba mellow sendiri kalo kita bertiga jomblo (*tsaaaahhh) bukan deng, kita mellow karena besok adalah hari Minggu, dimana Flight gue dan Rindang jam 8am, dan Bude sore-nya,.
so..that night was our last night in Jogja,.

Kita keliling2 Jogja akhirnya, sambil cerita-cerita,. dan menikmati jalanan Jogja,.
sampe akhirnya, kita memutuskan untuk transit di Via Via sebelum kita pulang,.
Via Via itu adalah Travelers Cafe and Restaurant, jadi banyak bule2 nyaa,.

ukuran Via Via gak terlalu besar, tapi again, cozy banget buat begadang ngalor ngidul sama temen-temen,.
lumayan banyak yang kita obrolin disana, seperti salah satu keinginan gue untuk tinggal di Jogja saat mulai tua nanti bareng suami gue,.
ahahahahahhahaaa,..
range harga di Via Via termasuk mahal kalo dibandingin sama House of Raminten, tapi dari segi varian makanan, yang disajikan di Via Via ini memang lebih ke arah western sih,.
maklum, pengunjungnya banyak Bule,.
satu kalimat yang kompak keluar dari mulut gue-Rindang-Bude adalah...
"GAK MAU PULANGGGGG"
tapi apa daya, Jakarta membutuhkan kami,.
(*ahhahahhahahahaha, dibaca terbalik yaa, kami butuh Jakarta, setidaknya untuk menggendutkan rekening tabungan selama 10 tahun kedepan)

Day-4
hhhhhhhhhhhh....
bersiap kebandara pagi-pagi, ngejar flight jam 8,.
dan sebelum pergi,. gue ngasih tanda perpisahan sementara ke Nanay,.
*sementara kok,.Mei gue balik lagi ke Jogja, Insya Allah,.

selain kasih ke Nanay, gue juga ngasih sepotong cake mocha ke My Heartcrush in Jogja,.
gak lupa kartu didalam box cake itu, yang bertuliskan "Sana Makikita Ulit Tayo", sebagai kata perpisahan dalam Bahasa Filipina yang memiliki arti "Semoga Kita Berjumpa Lagi"

ada sedikit penyesalan karena gak ngajak ngobrol waktu bareng ke pantai, ataupun saat dirumah,.
tapi, let Serendipity happens, if we're meant to be,.one day, we'll find each other,.

Dear Pretty Jogja, see you soon,.


Kartika Chandra Dewi,
12/02/2011 on 10.22pm

Minggu, 23 Januari 2011

Out of Reach - Cerita di Minggu Malam

So confuse..
my heart bruise..
was i ever loved by you..
Out of Reach..
so far...i never had your heart..
out of reach..you could see..we will never meant to be..

Gak tau kenapa juga, lagu Out of Reach dari Gabrielle itu gue dengerin berulang-ulang..berulang-ulang dan berulang-ulang. Pagi-siang-sore-malem.. itu terus yang gue dengerin..
Lagu untuk Patah Hati?
sama siapa juga gue patah hatinya? *bingung*

Masa PMS gue juga udah lewat, tapi mood gue belum balik-balik juga..lagi males bercanda..lagi males keluar rumah (mana bisa, kan gue mesti kerja)..lagi males ngobrol sama orang..sebenernya gue juga clueless mau nulis apa ini..

dan interaksi dengan semua orang tiba-tiba dari ngeselin banget..
yeah..itu manusiawi sih yaaa..
*mencari pembelaan diri*

hmmmm...
mungkin juga,. karena gue belum menemukan si "kopi tubruk" gue sampe saat ini,
gue gak tau siapa kopi tubruk gue, tapi kalo gue tiba-tiba inget dengan kopi tubruk dan analoginya, gue jadi semangat sendiri aja, ada rasa gembira lagi yang menyelinap kalo inget sama dua kata ini "Kopi Tubruk"..

dua kata itu, bisa bikin gue senyum lagi dan sedikit tenang serta santai menghadapi hari esok,
semoga nanti ketika gue benar-benar menemukan Kopi Tubruk gue itu, orangnya memang selalu bisa bikin gue tersenyum dan senang kembali,.

semoga juga orangnya nanti seneng ngajak gue jalan-jalan ke seaworld..trus raja ampat, wakatobi, (jauh yaa dari seaworld ke raja ampat) hehehe..
gue udah lama banget gak jalan-jalan sih emang yaa,.
adanya ke mall terus (karena deket kantor), nonton atau makan (yang masih bertempat di mall juga)

gue mau udara bebas..

kantor..mall..kamar..kampus..salon..walaupun beda ukuran panjang x lebar x tinggi nya, tapi pada dasarnya hanya sebuah kotak yang menghadapkan gue pada dinding didepan, belakang, atas, bawah, dan samping kanan-kiri gue,.

udara Jakarta pun sedang sangat tidak gue rindukan..
bukan polusi atau kotoran dan debu..
tapi udara Jakarta itu penuh berisi dengan deadline, target, persaingan, iri, rasa sombong, ketidakpercayaan, kewaspadaan yang berlebihan, ketidak tenangan, bahkan merasuk sampai ke malam-malam dimana seharusnya semesta ini beristirahat,.

Mata gue sudah terlalu banyak melihat tas, sepatu, baju, gadget yang mengakibatkan gue terkotak-kan dengan anggapan jika gue sudah punya apapun itu yang bersifat tangible yang terlihat maka gue pasti akan merasa bahagia,.

gue melupakan adanya langit biru, luasnya laut, hijaunya pohon..
tiap pagi gue bangun dan berdoa (bahkan seringkali gue lupa berdoa),. dan langsung teringat apa yang harus gue lakukan agar segala sesuatu hal yang gue inginkan itu tercapai,.
bahkan untuk berucap alhamdulillah karena masih diberi kesempatan untuk bernapas pun terlewatkan,.

gue lupa,.
bahwa sebenarnya, gue sudah kaya,.
dengan nikmat sehat dan kasih sayang keluarga,.

tapi,.
itu lah rakit yang harus gue kayuh untuk meraih masa depan gue,.
dan...

perjalanan untuk menjelajah luasnya langit biru, hijaunya pepohonan serta dalam dan indahnya lautan,.
akan gue lakukan dengan Kopi Tubruk-ku nanti,.


amin..

Sabtu, 25 Desember 2010

antara Mandarin Mojito, Apple Pie dan Kopi Tubruk


Mandarin Mojito & Apple Pie...
jika Mandarin Mojito adalah salah satu minuman favorit saya, apple pie adalah salah satu analogi terhadap jenis buah kegemaran salah seorang yang saya kagumi..

sebenarnya, Mandarin Mojito disini pun juga merupakan analogi sesosok pria yang saya kagumi.
dia memang oriental, cocok sekali dengan nama mandarin didepan kata Mojito.
sebenarnya pun, saya lebih suka virgin/original Mojito, tapi kemarin, ketika saya ingin memesan minuman, dan melihat nama Mandarin Mojito, tiba-tiba saja saya teringat dirinya lalu memesan Mandarin Mojito tersebut dan berhasil merebut tahta Mojito favorit saya, yaitu si - Virgin/Original.
Mandarin Mojito saya ini, merupakan sosok orang yang pintar, humble dan murah senyum. (rasanya tidak terlalu berlebihan saya menyebutnya seperti itu). Kagum bukan berarti saya suka, dan suka bukan berarti saya sayang, dan sayang bukan berarti saya cinta.

So, lanjutlah membicarakan sosok Mandarin Mojito saya ini. 
Pertemuan kami bisa dibilang belum cukup lama, masih seumur jagung. akan tetapi, ada suatu perasaan unik setiap bertemu dan ngobrol-ngobrol dengannya. 
seperti Mojito yang terbuat dari rum, soda, gula, (jeruk : Mandarin Mojito) dan daun mint, mewakili perasaan saya yang campur aduk tiap bertemu dan berbicara dengannya. 
Lumayan lah untuk membuat semangat melewati hari.

Apple Pie,.
Sebenarnya, apel bukan buah favorit saya, karena saya lebih suka kiwi, jeruk dan mangga. Akan tetapi, Apple Pie saya ini pernah memberika nasihat pada saya "an apple a day..keeps the doctor away". Dan, mulailah saya memakan buah apel ini, not to keep the doctor away, just trying to like what he likes (dibagian ini terlalu berlebihan sih) tapi karena memakan apel tiap hari adalah hal yang positif, walaupun berlebihan tapi added value-nya tetap ada. 
Sama seperti si - Mandarin Mojito, Apple Pie saya ini juga hanyalah sesosok yang saya kagumi. Tidak lebih dari itu, dan memang TIDAK BOLEH lebih dari itu, khususnya pada si Apple Pie. 
Mungkin saja, kegemaran dan kekaguman saya kepada Mandarin Mojito dan Apple Pie ini hanya sementara, karena kemana pun saya pergi, saya selalu mencari Minuman dibawah ini :

yupp benar, KOPI TUBRUK..
sederhana, hangat, menenangkan, selalu ada setiap saat saya membutuhkan.
Kesederhanaan Kopi Tubruk lah yang membuatnya selalu menjadi tempat saya kembali, kemanapun saya berkelana.

siapakah Kopi Tubruk saya?
hmm..ternyata mencarinya tidak semudah mendapatkan Mandarin Mojito dan Apple Pie..
padahal si Kopi Tubruk ini lebih sederhana.
namun, kesederhanaan itu lah yang ternyata mahal harganya.

Haiy Kopi Tubruk-ku..
disaat yang tepat, kita pasti akan saling menemukan satu sama lain..
yakinlah, semua akan indah pada waktunya..